Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024

Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024, Hari Biasa, Hari ke-2 Pekan Doa Sedunia, Warna Liturgi Hijau.

Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024
Bacaan Pertama1 Samuel 24:3-21
Mazmur TanggapanMzm. 57:2.3-4.6.11
Bait Pengantar Injil2 Korintus 5:19
Bacaan InjilMarkus 3:13-19

Renungan Katolik 19 Januari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Daftar Isi

Bacaan Pertama - 1 Samuel 24:3-21

Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan.

Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu.

Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.

Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul.

Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia,

sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul.

Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang.

Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu?

Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu.

Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.

Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau,

dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.

Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau! Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan.

Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita!

Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.”

Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.

Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melaukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.

Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku.

Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini.

Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 57:2.3-4.6.11

Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.
  2. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan daku, mencegah orang-orang yang menganiaya aku; semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.
  3. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi! Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil - 2 Korintus 5:19

Ref. Alleluya.

Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Bacaan Injil - Markus 3:13-19

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan

Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh;

selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 19 Januari 2024

Saudara-saudariku yang terkasih, pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Di sana, Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.

Yesus tidak hanya memanggil mereka untuk sekadar mengikuti-Nya, tetapi Ia menetapkan dua belas orang untuk menjadi murid-murid-Nya secara khusus.

Mereka dipilih dengan maksud untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan untuk menerima dari-Nya kuasa untuk mengusir setan.

Kedua belas orang yang dipilih-Nya dengan seksama adalah sebagai berikut:

1. Simon, yang kemudian diberi nama Petrus. Petrus adalah salah satu murid yang paling dekat dengan Yesus. Ia menjadi pemimpin dalam persekutuan para rasul dan merupakan salah satu dari tiga murid yang selalu mendampingi Yesus dalam momen yang sangat berarti.

2. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh. Yakobus dan Yohanes adalah murid-murid yang penuh semangat dan gigih dalam pengabaran Injil, tetapi pada awalnya mereka memiliki sikap fanatik dan belajar untuk menjadi murid yang rendah hati dan penuh kasih.

3. Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas juga merupakan salah satu murid yang pertama kali dipanggil oleh Yesus. Ia dikenal sebagai orang yang selalu membawa orang lain untuk bertemu dengan Yesus.

4. Filipus, seorang murid yang lebih cenderung berpikir rasional dan sering kali meminta penjelasan lebih lanjut dari Yesus. Meskipun demikian, Filipus menjadi alat yang penting dalam menghubungkan orang-orang dengan Yesus.

5. Bartolomeus, yang juga dikenal sebagai Natanael. Bartolomeus adalah seorang yang jujur ​​dan tulus dalam pengikutannya terhadap Yesus. Ia membangun hubungan yang erat dengan Tuhan yang memperdalam imannya.

6. Matius, yang sebelumnya adalah seorang penunjuk pajak. Matius adalah contoh nyata bagaimana Yesus menerima dan mengubah hidup seseorang yang dianggap terbuang dalam masyarakat menjadi murid-Nya yang setia.

7. Tomas, dikenal karena keraguan awalnya tentang kebangkitan Yesus, tetapi kemudian menjadi kuat dan teguh dalam imannya. Ia adalah orang yang ingin melihat bukti nyata, tetapi kemudian percaya sepenuhnya kepada Tuhan.

8. Yakobus anak Alfeus, kurang diketahui tentang sejarah hidupnya sebelum menjadi murid Yesus. Ia tidak boleh disamakan dengan Yakobus anak Zebedeus.

9. Tadeus, juga dikenal sebagai Yudas Tadeus atau Lebbeus. Tadeus adalah murid yang bersahaja dan berhati lemah lembut dalam pengikutannya kepada Yesus.

10. Simon orang Zelot, yang juga dikenal sebagai Simon si Pengganas. Ia sebelumnya terlibat dalam gerakan politik yang bertujuan membebaskan Israel dan mengusir penjajah Romawi. Tetapi kini, Simon memilih untuk menjadi pengikut damai dan setia kepada Yesus.

11. Yudas Iskariot, yang kelak mengkhianati Yesus. Yudas, sayangnya, kemudian menyerahkan Yesus kepada orang-orang yang akan menyalibkan-Nya. Ini menjadi salah satu pengkhianatan yang paling diingat dalam sejarah manusia.

Inilah dua belas murid yang dipilih secara khusus oleh Yesus, yang kemudian dikenal sebagai Rasul-rasul-Nya. Mereka diutus-Nya untuk menjadi saksi dan penerus-Nya dalam memberitakan kabar baik dan menebar kasih Allah.

Meskipun ada yang setia dan ada juga yang tergelincir dalam iman, Yesus memberikan kesempatan kepada mereka semua untuk bertobat dan berdiri teguh dalam panggilan-Nya.

Saudara-saudariku, melalui kisah pemilihan dua belas murid ini, kita diajak untuk merenungkan panggilan Tuhan yang juga mengundang kita untuk mengikut-Nya.

Seperti murid-murid-Nya, mari kita terus belajar dan berkembang dalam mengenal Yesus lebih dalam, sehingga kita pun menjadi saksi-saksi yang setia dan mewartakan kasih-Nya kepada dunia di sekitar kita.

Marilah kita berdoa agar kita dapat menerima panggilan-Nya dengan tulus hati, menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepada kita, dan memperluas Kerajaan Allah melalui pelayanan kita masing-masing.

Doa Penutup

Ya Allah, Engkau telah memberi kepada Santo Antonius Abas anugerah untuk mengabdi Dikau di padang gurun dengan cara hidup yang mengagumkan. Semoga ia mendoakan kami agar kami dapat menyangkal diri dan senantiasa mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Jumat 19 Januari 2024.