Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024

Daftar Isi
Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024, Hari Biasa Pekan II Prapaskah, Warna Liturgi Ungu.

Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024
Bacaan PertamaYeremia 17:5-10
Mazmur TanggapanMzm. 1:1-2.3.4.6
Bait Pengantar InjilLukas 8:15
Bacaan InjilLukas 16:19-31

Renungan Katolik 29 Februari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama - Yeremia 17:5-10

Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan!

Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk.

Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air,

dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?

Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 1:1-2.3.4.6

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
  2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya; daunnya tak pernah layu, dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil - Lukas 8:15

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Berbahagialah orang, yang setelah mendengar firman Tuhan, menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil - Lukas 16:19-31

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.

Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur.

Sementara menderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dengan Lazarus duduk di pangkuannya.

Lalu ia berseru, ‘Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!’ Tetapi Abraham berkata, ‘Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk.

Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberangi!’

Kata orang itu, ‘Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu’.

Tetapi kata Abraham, ‘Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.

Jawab orang itu, ‘Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.’

Kata Abraham kepadanya, ‘Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 29 Februari 2024

Pada bacaan injil ini, Yesus memberikan sebuah perumpamaan tentang dua orang yang hidup dalam keadaan yang sangat berlawanan di dunia ini, yaitu orang kaya dan seorang pengemis bernama Lazarus.

Orang kaya tersebut hidup dalam kemewahan dan kesenangan, selalu memperhatikan kebahagiaan duniawi dan kepuasan dirinya sendiri.

Sementara itu, Lazarus adalah seorang pengemis yang menderita, penuh dengan borok dan mencari belas kasihan dengan mencari sedikit rizki yang jatuh dari meja orang kaya.

Namun, pada akhirnya, keduanya mati. Lazarus, si pengemis yang menderita, dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Sedangkan orang kaya dipendamkan dalam keadaan yang menyiksa di alam maut, menderita dalam nyala api.

Dalam sengsara yang dialaminya, orang kaya itu memandang ke atas dan melihat Abraham dengan Lazarus duduk di pangkuannya.

Ia merasakan penderitaan yang begitu besar dan memohon agar Lazarus menyejukkan lidahnya dengan setetes air.

Namun, Abraham menyampaikan bahwa tidak ada jalan untuk mencapai keselamatan, terdapat jurang yang tidak dapat mereka lewati.

Abraham menjelaskan bahwa Lazarus telah menerima jalan keselamatan karena kesetiaannya kepada Tuhan, sementara orang kaya itu melupakan kebutuhan sekitarnya dan fokus pada dirinya sendiri.

Dalam kesedihan dan pengakuan yang tertarik setelah kematian, orang kaya meminta agar Lazarus dikirim ke dunia untuk memperingatkan keluarganya agar mereka jangan sampai mengalami hal yang sama.

Namun, Abraham menjawab bahwa mereka sudah memiliki kesaksian dari Musa dan para nabi yang cukup untuk mendengarkan kebenaran dan menghindari penderitaan yang akan datang.

Pada bacaan injil ini (Lukas 16:19-31), mengingatkan kita untuk tidak mengandalkan kekayaan duniawi sebagai tanda keberkahan atau keselamatan.

Kekayaan bisa menjadi penghalang kita untuk mengasihi dan peduli terhadap sesama. Kita harus mengutamakan nilai-nilai kerajaan Allah dalam hidup kita, seperti kedermawanan, belas kasihan, dan saling mengasihi.

Doa Penutup

Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan giat dalam karya.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Kamis 29 Februari 2024.