Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024

Daftar Isi
Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024, Hari Rabu Abu Pantang dan Puasa, Warna Liturgi Ungu.

Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024
Bacaan PertamaYoel 2:12-18
Mazmur TanggapanMzm. 51:3-4.5-6a.12-13.14.17
Bacaan Kedua2 Korintus 5:20-6:2
Bait Pengantar InjilPS 965
Bacaan InjilMatius 6:1-6.16-18

Renungan Katolik 14 Februari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama - Yoel 2:12-18

“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka.

Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 51:3-4.5-6a.12-13.14.17

Ref. Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
  3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
  4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan Kedua - 2 Korintus 5:20-6:2

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.

Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil - PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil - Matius 6:1-6.16-18

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang.

Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik.

Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’.

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 14 Februari 2024

Dalam bacaan Injil Matius 6:1-6,16-18, Yesus memberikan pengajaran kepada murid-murid-Nya tentang pentingnya menunaikan kewajiban agama dengan tulus kepada Allah tanpa memperhatikan perhatian atau pengakuan dari orang lain.

Yesus mengingatkan mereka untuk berhati-hati dan tidak melakukan kewajiban agama mereka di depan orang dengan tujuan untuk dipuji.

Jika mereka melakukannya dengan cara ini, mereka tidak akan mendapatkan upah dari Bapa mereka yang ada di surga.

Yesus juga memberi contoh tentang memberi sedekah. Ia mengatakan agar sedekah diberikan dengan tertutup, tidak mencanangkan atau memamerkannya seperti yang dilakukan oleh orang munafik. Allah yang melihat segala sesuatu yang tersembunyi akan membalasnya kepada mereka.

Selanjutnya, Yesus berbicara tentang berdoa. Ia mengingatkan agar mereka tidak berdoa secara berlagak seperti orang munafik yang suka berdiri di tempat-tempat ibadah atau di tempat yang ramai supaya mereka dilihat orang.

Sebaliknya, Yesus mengajak mereka untuk berdoa secara pribadi, masuk ke dalam kamar mereka dan berdoa kepada Bapa yang ada di tempat tersembunyi. Allah yang melihat yang tersembunyi akan membalas doa mereka.

Kemudian, Yesus berbicara tentang berpuasa. Ia mengingatkan agar mereka tidak menyatakan kegiatan berpuasa mereka dengan wajah yang muram seperti orang munafik yang ingin dilihat bahwa mereka sedang berpuasa.

Sebaliknya, mereka harus merawat penampilan mereka seperti biasa dan tidak menunjukkan tanda-tanda fisik dari berpuasa. Allah yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepada mereka.

Dari bacaan ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa ketulusan, kerendahan hati, dan niat yang murni sangat penting dalam melaksanakan ibadah kita.

Kita harus melakukan kewajiban agama kita dengan tulus dan tidak memperhatikan perhatian manusia, tetapi berkonsentrasi pada hubungan kita dengan Allah. Allah melihat apa yang tersembunyi dan Dia akan membalas dengan bijaksana.

Doa Penutup

Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 14 Februari 2024.