Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024

Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024, Hari Biasa, Warna Liturgi Putih.

Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024
Bacaan Pertama2 Samuel 7:4-17
Mazmur TanggapanMzm. 89:4-5.27-28.29-30
Bait Pengantar InjilAlleluya
Bacaan InjilMarkus 4:1-20

Renungan Katolik 24 Januari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Daftar Isi

Bacaan Pertama - 2 Samuel 7:4-17

Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan. Maka datanglah Tetapi pada sabda Tuhan kepada Natan, demikian: "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud:

Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku untuk Kudiami? Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.

Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku Israel, demikian: Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?

Oleh sebab itu, beginilah kaukatakan kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika menggiring kambing domba, untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.

Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan telah melenyapkan segala musuhmu dari depanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.

Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan dan tidak pula ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu, sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel.

Aku mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu.

Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku.

Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.

Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini Natan berbicara kepada Daud.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 89:4-5.27-28.29-30

Ref. Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku untuk selama-lamanya.

  1. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun temurun.
  2. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.
  3. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa dan takhtanya seumur langit.

Bait Pengantar Injil - Alleluya

Ref. Alleluya

Benih itu melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya.

Bacaan Injil - Markus 4:1-20

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan.

Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat".

Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu.

Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun".

Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda.

Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka.

Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja.

Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah.

Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 24 Januari 2024

Saudara-saudara yang kumaukan dalam Tuhan, Hari ini kita mendengar perumpamaan yang diberikan oleh Yesus kepada orang banyak yang berkumpul di tepi danau Galilea. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana sabda Tuhan dapat diterima dan direspon oleh berbagai macam jenis hati dan perhatian manusia.

Dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan seorang penabur yang menaburkan benih di berbagai jenis tanah. Beberapa benih jatuh di pinggir jalan dan dimakan oleh burung, beberapa jatuh di tanah yang berbatu-batu dan cepat layu karena tidak berakar, beberapa jatuh di tengah semak duri dan terhimpit oleh kekhawatiran dunia, tetapi ada juga benih yang jatuh di tanah yang baik dan berbuah dengan subur.

Perumpamaan ini menunjukkan kepada kita bahwa setiap orang memiliki tanggapan yang berbeda terhadap sabda Tuhan. Beberapa orang mungkin mendengar sabda-Nya tetapi tidak mengerti atau menangkap maksud yang terkandung di dalamnya. Mereka terhalang oleh kebingungan atau ketidaktahuan yang membuat mereka terus hidup dalam kegelapan.

Ada pula orang-orang yang menerima sabda-Nya dengan segera dan gembira, tetapi kegembiraan mereka hanya bersifat sementara. Ketika datang masa-masa penderitaan atau penganiayaan karena iman, mereka mudah menyerah dan murtad. Kekuatan iman mereka tidak cukup dalam untuk bertahan.

Selanjutnya, ada juga orang-orang yang mendengar sabda-Nya tetapi terhimpit oleh kekhawatiran dunia, godaan kekayaan, dan keinginan-keinginan materi yang lain. Sabda Tuhan tidak mampu berakar di dalam hati mereka karena hati mereka sibuk dengan hal-hal duniawi. Mereka tidak mampu menghasilkan buah kebaikan dan pertumbuhan rohani yang berarti.

Namun, bagi mereka yang menerima sabda-Nya dengan tulus dan hati yang terbuka, mereka akan mengalami pertumbuhan yang subur dan berbuah dalam hidup mereka. Mereka hidup dalam kebenaran, menjalankan kehendak Allah, dan hidup dengan kerinduan untuk memuliakan-Nya.

Hasilnya, ada yang menghasilkan buah tiga puluh kali lipat, ada juga yang enam puluh kali lipat, ada pula yang seratus kali lipat. Ini menunjukkan bahwa setiap orang akan mengalami pertumbuhan rohani sesuai dengan tingkat kematangan iman mereka.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, bagaimana kita merespon sabda Tuhan? Apakah kita seperti tanah yang keras dan keras kepala sehingga tidak ada benih yang bisa tumbuh? Apakah kita seperti tanah yang berbatu-batu, dengan iman yang sebatas permukaan dan mudah goyah dalam cobaan?

Apakah kita seperti tanah yang ditumbuhi semak duri, dengan hati yang penuh dengan dunia dan tidak mampu mengutamakan Tuhan? Atau apakah kita seperti tanah yang subur, yang menerima sabda-Nya dengan penuh sukacita dan bersedia hidup dalam kebenaran-Nya?

Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajak kita untuk merenungkan cara kita menerima sabda Tuhan dalam hidup kita. Kita harus membuka hati kita, menjauhkan penghalang-penghalang dari iman kita, dan membiarkan sabda Tuhan menghasilkan buah kebaikan dalam hidup kita.

Marilah kita menguatkan iman kita melalui doa, membaca dan memahami firman Tuhan, berpartisipasi secara aktif dalam sakramen-sakramen Gereja, dan hidup dengan tulus dan tekun sesuai dengan ajaran-Nya. Dengan demikian, kita akan menjadi umat yang subur dan berbuah bagi Kerajaan Allah di tengah dunia ini.

Doa Penutup

Allah Bapa kami yang mahakuasa, sering kali kami mencari Engkau, tergerak oleh kepentingan kami sendiri. Tetapi Engkau hanyalah memberikan satu-satunya, ialah Yesus, Putra Manusia, rezeki kehidupan kekal. Kami mohon, bukalah mata hati kami, agar dapat memahami dan mengimani Dia.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Rabu 24 Januari 2024.