Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024

Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024, Hari Biasa, Warna Liturgi Hijau.

Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024
Bacaan Pertama2 Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3
Mazmur TanggapanMzm. 86:1-2.3-4.5-6
Bait Pengantar InjilMatius 8:17
Bacaan InjilMarkus 5:21-43

Renungan Katolik 30 Januari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Daftar Isi

Bacaan Pertama - 2 Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3

Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu,

sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin."

Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok.

Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ."

Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku."

Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat."

Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!"

Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya."

Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 86:1-2.3-4.5-6

Ref. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.

  1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
  2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
  3. Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil - Matius 8:17

Ref. Alleluya.

Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Bacaan Injil - Markus 5:21-43

Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus.

Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."

Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.

Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.

Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"

Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.

Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.

Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"

Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.

Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.

Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia.

Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.

Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"

Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.

Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 30 Januari 2024

Saudara-saudara yang terkasih, Hari ini, kita mendengarkan dua kisah yang menunjukkan kuasa penyembuhan dan pemulihan yang luar biasa dari Tuhan Yesus.

Dalam bacaan Injil Markus 5:21-43, kita melihat dua peristiwa yang terjadi hampir bersamaan, tetapi keduanya memiliki pesan yang kuat untuk kita sebagai umat Kristus.

Pertama, kita berjumpa dengan seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus. Putrinya sedang dalam keadaan sakit yang sangat parah, hampir mati.

Dalam kesedihannya, Yairus merendahkan diri di hadapan Yesus dan memohon agar Yesus menyembuhkan putrinya.

Ini menunjukkan keyakinan dan iman Yairus bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan menghidupkan orang yang hampir mati.

Dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seorang perempuan yang menderita pendarahan selama dua belas tahun mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.

Dalam iman yang luar biasa, ia telah yakin bahwa jika ia dapat menyentuh jubah Yesus, ia akan sembuh. Dan benar saja, dengan segera pendarahannya berhenti dan ia merasa sembuh.

Ketika Yesus menyadari bahwa ada kekuatan yang keluar dari-Nya, Ia bertanya siapa yang telah menjamah-Nya. Perempuan itu dengan takut dan gemetar muncul dan memberi tahu Yesus apa yang telah terjadi padanya.

Yesus memberikan pujian kepada iman perempuan itu dan menyatakan bahwa imannya telah menyelamatkannya. Inilah iman yang menumbuhkan pemulihan dan kesembuhan.

Ketika Yesus tiba di rumah Yairus, mereka disambut oleh keributan dan tangisan orang-orang yang meratap karena putri Yairus telah meninggal.

Tetapi Yesus tidak memedulikan keributan tersebut. Ia percaya bahwa jika mereka percaya, putri Yairus akan hidup kembali.

Dengan kata-kata yang lembut dan penuh kuasa, Yesus membangkitkan putri Yairus dari kematian, membuktikan bahwa Ia adalah Sang Pemilik hidup dan maut.

Ada beberapa pesan penting yang dapat kita ambil dari bacaan Injil hari ini. Pertama, kita diajak untuk memiliki keyakinan yang kuat dalam kuasa penyembuhan Tuhan Yesus.

Seperti Yairus, mari kita merendahkan diri di hadapan-Nya dengan keyakinan bahwa Ia dapat menyembuhkan dan memulihkan.

Kedua, kita dapat belajar dari iman perempuan yang menderita pendarahan. Biarlah iman kita menggerakkan kita untuk mencari Yesus dan menyentuh-Nya, yakin bahwa Ia akan membawa pemulihan dan kesembuhan dalam hidup kita.

Ketiga, kita diajak untuk percaya bahwa Yesus memiliki kuasa atas hidup dan kematian. Seperti yang kita lihat dalam pemulihan putri Yairus, tak ada yang mustahil bagi Tuhan kita.

Ia dapat memulihkan apa yang tampaknya telah mati dan menghidupkan kembali harapan dan mimpi yang telah mati dalam hidup kita.

Akhirnya, marilah kita belajar untuk mempercayai dan mengikuti Yesus dengan sepenuh hati, sebagaimana ditunjukkan oleh orang yang disembuhkan oleh Yesus.

Setelah sembuh, ia tidak hanya memilih untuk tinggal bersama Yesus, tetapi memilih untuk memberitakan dan membagikan kabar baik kepada orang lain tentang apa yang Tuhan telah lakukan dalam hidupnya.

Saudara-saudara yang terkasih, dalam kedua kisah ini, kita melihat kuasa dan belas kasih Tuhan Yesus yang melampaui batas-batas manusia. Iman kita pada-Nya membuka pintu bagi pemulihan dan kesembuhan dalam hidup kita.

Marilah kita mempercayai-Nya dengan sepenuh hati dan mengundang-Nya untuk bekerja dalam kehidupan kita. Amin.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Doa Penutup

Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu telah memberikan teladan untuk mengampuni dan mendoakan mereka yang telah menyalibkan-Nya.

Semoga Yesus Kristus, Putra-Mu membebaskan kami pula dari segala bentuk kebencian dan hasrat untuk balas dendam sehingga kami mampu menjadi pembawa damai.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Selasa 30 Januari 2024.