Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024

Daftar Isi
Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024

Renungankatolik.id – Bacaan dan Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024, Perayaan Wajib St. Agata, Warna Liturgi Merah.

Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024

Daftar Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024 sebagai berikut:

Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024
Bacaan Pertama1 Raja-Raja 8:1-7.9-13
Mazmur TanggapanMzm. 132:6-7.8-10
Bait Pengantar InjilAlleluya
Bacaan InjilMarkus 6:53-56

Renungan Katolik 5 Februari 2024

Adapun Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024 adalah sebagai berikut:

Bacaan Pertama - 1 Raja-Raja 8:1-7.9-13

Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion.

Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel.

Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.

Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub.

Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas.

Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu.

Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.

Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan - Mzm. 132:6-7.8-10

Ref. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.

  1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
  2. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!

Bait Pengantar Injil - Alleluya

Ref. Alleluya.

Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.

Bacaan Injil - Markus 6:53-56

Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.

Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.

Ke mana pun Yesus pergi, ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 5 Februari 2024

Ketika Allah menciptakan alam semesta. Alkitab menilai ciptaan-Nya itu dengan istilah “baik adanya”. Namun sehubungan dengan penciptaan manusia, Alkitab menilainya dengan sebutan: “sungguh amat baik”.

Hal ini berarti bahwa harkat dan martabat manusia berada di atas semua makluk ciptaan lain. Manusia adalah pribadi istimewa di mata Allah.

Pengistimewaan keberadaan manusia tampak nyata dalam diri Yesus Kristus. Injil Markus yang kita baca kali ini menampilkan bagaimana Yesus sangat memperhatikan keberadaan manusia, terutama soal kesehatannya.

Ia menginginkan agar manusia selalu berada dalam kondisi sehat. Karena itu, di mana pun Ia berada (di kampung-kampung, desa-desa, kota-kota, pasar, atau bait Allah ), ia selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasihan untuk menyembuhkan mereka.

Yesus tidak mengecualikan dan mengecewakan siapa pun. Ia menyembuhkan mereka yang berlari-lari menemui-Nya, mereka yang diusung atau diletakkan orang, bahkan mereka yang hanya menjamah jubah-Nya. Kita bersyukur menjadi kekasih Allah.

Mari kita jaga martabat  kemanusiaan kita. Apa pun kondisi hidup kita, marti kita mendekatkan diri kepada-Nya.

Doa Penutup

Allah Bapa yang Mahakuasa, penuhilah jiwaku dengan kemuliaan-Mu yang besar. Tinggallah di pusat jiwaku selamanya.

Buatlah aku mampu menyucikan diri, agar Engkau suka tinggal dalam jiwaku dan jiwaku bersukaria bersama-Mu.

Jangan biarkan kesibukan dunia menyita perhatianku akan kehadiran-Mu yang harum semerbak mewangi.

Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Demikianlah Bacaan Liturgi dan Renungan Katolik Senin 5 Februari 2024.